Tabanan – Objek wisata Jatiluwih di Kecamatan Penebel mempersiapkan diri untuk menghadapi pelaksanaan World Water Forum atau WWF 2024.
Untuk menyambut para delegasi WWF 2024, objek wisata ini dihiasi dengan berbagai dekorasi mulai dari penjor, umbul-umbul, sampai dengan banner.
Tidak hanya itu, manajemen DTW Jatiluwih juga membangun welcome gate yang terbuat dari klangsah atau anyaman daun kelapa.
Manajer DTW Jatiluwih John K Purna menjelaskan, timnya telah melakukan persiapan bersama pihak desa dinas, desa adat, subak, hingga masyarakat setempat.
“Persiapannya sudah kami matangkan bersama tim. Termasuk dengan desa dinas, desa adat, pekaseh, dan masyarakat sekitar,” kata John, Jumat (17/5/2024).
Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan kuliner tradisional khas Jatiluwih untuk menyambut para delegasi yang berkunjung nantinya. Kuliner khas yang dimaksud adalah tes beras merah dan laklak beras merah.
“Serta presentasi pertanian bagaimana mengolah padi pasca panen. Kemudian kami ajak menjelajahi sawah untuk mengetahui bagaimana padi dipelihara,” imbuhnya.
Sejauh ini, John menyebut belum bisa memastikan delegasi dari negara mana saja yang dipastikan akan berkunjung ke Jatiluwih. Meski demikian, pihaknya tetap mempersiapkan diri.
Menurutnya, pengamanan skala VVIP pastinya akan diterapkan pihak keamanan bila yang berkunjung nantinya setingkat kepala negara. Karena itu, kunjungan di sekitar monumen UNESCO hingga radius yang diperkirakan sekitar 300 meter akan steril.
“Khusus di monumen UNESCO saja (steril). Selebihnya wisatawan masih bisa beraktivitas,” tukasnya.
Ia berharap, dengan dipilihnya Jatiluwih sebagai salah satu objek kunjungan delegasi WWF, jumlah kunjungan bisa meningkat kembali. Apalagi menurutnya kunjungan wisatawan saat ini mengalami peningkatan sekitar 50 persen dari tahun lalu.
“Kalau tahun lalu sekitar 700-800 orang sekarang 1.300-1.600 per hari,” ungkapnya. (Redaksibalitrending.com)