Denpasar – Pengadilan Tinggi (PT) Agama Bali memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 pada Kamis (5/12). Acara dihadiri Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung (MA) RI/Ketua Ikatan Hakim Indonesia Yasardin.
”Kami berharap PTA Bali yang berumur dua tahun ini bisa lebih baik lagi untuk masyarakat pencari keadilan,” ujar Yasardin diwawancarai usai acara.
Dijelaskan lebih lanjut, Pengadilan Tinggi Agama merupakan kamar depan Mahkamah Agung. Karena itu Pengadilan Tinggi yang paling tahu keseharian hakim, baik di tingkat pertama maupun tingkat banding.
Ia meminta Pengadilan Tinggi Agama Bali segera memanggil hakim ketika menemukan laporan pelanggaran.
”Untuk pengawasan, peran Pengadilan Tinggi Agama Bali harus ditingkatkan, sehingga bisa mendeteksi dini hakim tingkat pertama maupun hakim tingkat banding kalau ada bibit-bibit pelanggaran,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bali Ketut Madhuddin Jamal menjelaskan, kasus perceraian yang paling tinggi di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Bali ada di Kota Denpasar.
”Kenapa di Denpasar kasusnya banyak? Karena banyak ekspatriat dan pendatang, sehingga kualitas hakim harus ditingkatkan,” jelas pria asli Pegayaman, Buleleng, itu.
Jamal sudah mengusulkan ke MA agar hakim-hakim di Bali harus pintar bahasa Inggris, karena banyak menangangi kasus. Salah satu program yang telah dilaksanakan adalah membuat notakesepahaman pelatihan bahasa asing kepada hakim.
Acara dirangkai dengan peluncuran buku berjudul Toga Hijau Pulau Dewata yang berisi sejarah pendirian PTA Bali dan biografi Ketua PTA Bali.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi tentang eksekusi yang diikuti seluruh satun kerja Pengadilan Agama se-Indonesia secara daring.
Kegiatan ditutup dengan pemberian penghargaan satuan kerja terbaik se-Bali Tahun 2024. Keluar sebagai juara umum adalah Pengadilan Agama Badung. (Redaksibalitrending.com)